Detik.com mungkin sudah menjadi salah
satu media online yang paling sering kita baca saat ini. Setiap pagi
ketika ingin melakukan kegiatan sehari-hari, biasanya saya buka gadget
dan melihat berita terkini dari Detik.com.
Rutinitas ini selalu saya lakukan hampir setiap hari, dan mungkin juga
menjadi rutinitas banyak masyarakat Indonesia yang ingin membaca
informasi terbaru dalam negeri. Situs ini menyuguhkan berita dan
informasi tentang berita politik, ekonomi, teknologi informasi, berita
hiburan, olah raga, dan beberapa kategori lainnya. Lalu, siapa orang
dibalik kesuksesan situs berita terbesar di Indonesia ini?
Situs Detik.com didirikan oleh 4 orang, mereka adalah Budiono Darsono
(Eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (Eks wartawan DeTik), Abdul Rahman
(Eks wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Dari keempat pendiri Detik
tersebut, Budiona Darsono lah yang pertama sekali mencetuskan ide untuk
membuat media berita online dengan berita yang selalu up to date. Sesuai
dengan slogan mereka “Kenapa tunggu besok kalau detik ini juga anda
sudah tahu informasi?”
Setelah Detik.com diakuisisi oleh CT.
Corp pada tahun 2011 yang lalu sebesar Rp 540 Milliar, Detik.com
mengalami banyak perubahan, termasuk jajaran direksinya. Saat ini
Budiono Darsono menjabat sebagai Direktur Utama Detik.com sekaligus
menjadi Dewan Redaksi.
Biodata Singkat Budiono Darsono
- Nama lengkap: Budiono Darsono
- Nama Panggilan: Budi
- Tempat, tanggal lahir: Semarang, 1 Oktober 1961
- Istri: Hana Budiono
- Anak: Fajar Putra Suprabana, Bening Putri Wardani
- Karier Kerja Wartawan Surabaya (1984)
- Karier Kerja Wartawan Majalah Tempo untuk wilayah Jawa Timur (1987)
- Karier Kerja Wartawan Biro Tempo Jakarta (1988)
- Karier Kerja Wartawan Berita Buana (1992)
- Karier Kerja Redaktur Pelaksana tabloid Detik pimpinan Eros Djarot (0)
- Karier Kerja Editor Eksekutif PT Surya Citra Televisi (SCTV) (0)
- Karier Kerja Redaktur Eksekutif Simponi (0)
- Karier Kerja Pendiri dan Direktur Utama PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) (1998)
- Karier Kerja Redaktur Pelaksana detikcom (0)
Ide mendirikan situs Detik.com pertama
kali dicetuskan oleh Budiono Darsono pada tahun 1998. Saat itu sedang
terjadi krisis politik di Indonesia. Tabloid Detik yang saat itu gencar
memberitakan situasi politik di Indonesia menjadi salah satu perusahaan
yang diberangus oleh pemerintah. Hal ini membuat Budiono Darsono
kehilangan pekerjaannya.
Kehilangan pekerjaan dan situasi yang
sulit tidak membuat Budiono pasrah. Justru pada saat itulah kemudian
muncul ide kreatif dalam dirinya. Dengan bermodalkan sebuah Handy Talkie
(HT), tape recorder, dan semangat yang tinggi, Budiono meliput
peristiwa tragedi 1998. Saat itu sedang terjadi pergolakan politik yang
cukup besar di Indonesia dan mahasiswa gencar melakukan unjuk rasa.
Ide memilih nama domain Detik.com
berawal dari pemikiran Budiono Darsono yang ingin memberikan informasi
terkini kepada masyarakat. Seperti slogan yang terpampang di blog resmi
miliknya “Mengapa menunggu besok? Detik ini juga”. Sebenarnya, dulu
berita yang ditampilkan di Detik.com pernah mendapat kecaman karena
beritanya tidak akurat. Selain itu, tampilan homepage Detik.com pada
tahun 2005 pernah mendapat kritikan dari penggunanya karena terlalu
banyak menampilkan iklan. Seiring dengan pertumbuhannya, Detik.com
melakukan perbaikan-perbaikan, terutama pada keakuratan berita yang
mereka tayangkan.
Saat ini situs Detik.com telah menjadi
salah satu situs ternama di Indonesia dengan jumlah visitor yang sangat
besar. Menurut informasi terakhir yang saya dapatkan, pengunjung situs
Detik.com saat ini mencapai 3 juta hits per hari, dan menjadi salah satu
situs yang paling sering dibuka oleh seluruh pengguna internet di
Indonesia.
Pendapatan Detik.com
Sampai saat ini saya belum menemukan
informasi yang benar-benar valid mengenai pendapatan Detik.com setiap
bulannya. Namun dari beberapa sumber yang saya dapatkan di internet
menjelaskan bahwa pendapatan Detik.com mencapai Rp 4 – 5 Milliar per
bulan dari iklan.
Space iklan ini berada pada domain utama
dan beberapa sub domain milik Detik.com, diantaranya detik finance,
detik health, detik oto, detik sport, detik net, detik hot, detik news,
dan wollipop. Rate iklan di situs ini juga sangat beragam, yaitu
berkisar dari Rp 500ribu – Rp 200jutaan. Informasi mengenai rate iklan
di Detik.com bisa kita lihat di sini http://microsite.detik.com/display/ratecard-q1-2011/index_h.html dan juga beberapa jenis iklan yang lain bisa dilihat di sini http://adpoint.detik.com/home/rate. Setelah diakuisisi oleh CT. Corp, Budiono Darsono optimis bahwa keuntungan yang akan didapatkan Detik.com akan terus meningkat.
Melihat perjalanan panjang Budiono dalam
membangun Detik.com, tentunya ini memberikan inspirasi bagi kita bahwa
semua kerja keras tidak akan sia-sia. Ada begitu banyak peluang bisnis
di internet yang bisa kita lakukan, tapi hanya orang-orang yang berjiwa
hebatlah yang bisa berhasil mencapai kesuksesan. Terimakasih sudah
membaca artikel saya.
Maxmanroe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar